makalah kenaikan BBM
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas bimbingan dan pertolongan-Nya yang
senantiasa dilimpahkan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga
makalah ini boleh selesai pada waktunya.
Kebijakan pemerintah untuk menaikan
harga bahan bakar minyak dalam negeri menyebabkan perubahan perekonomian secara
drastis. Kenaikan BBM ini akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan
jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan harga barang dan jasa ini menyebabkan tingkat
inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekonomian masyarakat
terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap. Tantangan utama
saat ini adalah bagaimana membangun komunikasi dengan rakyat terkait dengan
rencana pembatasan subsidi serta bagaimana mengalokasikan dana hasil
penghematan secara optimal. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, masyarakat perlu
diedukasi melalui berbagai forum dan media. Oleh sebab itu, . makalah ini akan membahas dampak
kenaikan BBM serta bagaimana cara masyarakat menyikapi kebijakan pemeritah
dalam menaikkan BBM. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi pra pembaca.
Akhir
kata, penulis mengakui masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dalam rangka kesempurnaan makalah ini.
Samarinda, 16 Desember 2014
penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………….……………...………………..……........1
Daftar isi ……………………………………………………………...……..……………….….2
Bab I Pendahuluan………………………………………………………...….……….…...........3
A. Latar belakang…………………………………………………...……….………….…..3
B. Rumusan masalah………………………………………………....……...……….….....3
Bab II Pembahasan…………………………………………………...…….…………….….….4
A. Alasan pemerintah menaikkan BBM……………………………….……………….......4
B. Dampak kenaikan BBM………………………...…………….…….……………....…...5
C. Dampak kenaikan harga BBM terhadap
inflasi dan perekonomian Indonesia…...….....7
D. Upaya untuk mengatasi kenaikan BBM ……...………………………………….…......8
E. Upaya pemerintah untuk mengatasi
inflasi………………….………………….…....….9
Bab III Penutup………………………………………………………….…….…………....….10
A. Kesimpulan……………………………………………………….……………….,…..10
B. Saran………………………………………….…………………..…………...…….....10
Daftar pustaka…………………………………………………………………………...….....11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masih
segar dalam ingatan ketika penentuan Pemenenang Pilpres oleh KPU diumumkan, ada
hal yang sedikit menggelikan terjadi dimana seorang Presiden Terpilih yang
belum defenitif dilantik sebagai presiden mendesak Presiden defenitif untuk
segera menaikkan BBM. Belum genap sebulan setelah pelantikan Presiden dan
Wapres, isu kenaikan BBM-pun kian menguat, sehingga menimbulkan berbagai pro
dan kontra masyarakat terkait kebijakan
tersebut. Dalam upaya membangun masyarakat yang cerdas dan berpemikiran maju,
setiap persoalan seharusnya disikapi dengan bijaksana dan penuh perhitungan,
dengan landasan Konstitusi dan nilai-nilai lokal, untuk itu masyarakat
dipandang perlu untuk membandingkan hal positif dan negatif, serta upaya
solutif.
B. Rumusan
Masalah
1) Apa
yang menjadi alasan pemerintah untuk menaikkan BBM?
2) Apa
saja dampak dari kenaikan BBM
3) Bagaimana dampak kenaikan harga BBM
terhadap inflasi dan perekonomian Indonesia?
4) Bagaimana langkah yang ditempuh
pemerintah untuk mengatasi inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM?
5) Bagaimana upaya pemerintah untuk
mengatasi inflasi?
BAB
II PEMBAHASAN
A. Alasan
Pemerintah Menaikkan BBM
Subsidi
bahan bakar minyak (BBM) yang terlampau tinggi hingga mencapai ratusan triliun
di tanah air telah lama mengguncang anggaran pengeluaran pemerintah. Para
analis perekonomian negara menilai pemerintah harus segera memangkas jumlah
subsidi BBM tersebut sebelum melakukan
transisi ke pemerintahan yang baru. Selama ini subsidi BBM memang dianggap
cukup meresahkan mengingat besaran dananya dapat dialokasikan untuk sejumlah
proyek insfrastruktur yang perlu segera
di bangun. CIMB memandang alasan penting mengapa SBY harus segera memangkas
subsidi yaitu:
1) Pertumbuhan
ekonomi yang melambat tajam
Perekonomian
Indonesia tercatat tumbuh 5,12 persen pada kuartal II-2014 atau yang paling
lambat sejak 2009 khususnya karena ketegangan konflik Timur Tengah yang
melambungkan harga minyak.
2) defisit
transaksi berjalan yang kian membengkak.
defisit
transaksi berjalan Indonesia yang tercatat masih tinggi atau 4,3 persen dari
PDB pada kuartal II. Data CIMB menjelaskan, pembengkakan tersebut dipicu impor
minyak yang terlalu tinggi.
3) Untuk
memangkas subsidi BBM
Memangkas
subsidi BBM dapat memberikan lebih banyak ruang fiskal pada pemerintah untuk
mengalihkannya ke sektor infrastruktur dan secara bersamaan meningkatkan
perekonomian masyarakat," ungkap para analis CIMB dalam laporannya. subsidi
BBM tercatat lebih banyak dinikmati masyarakat kelas menengah ke atas dan
dianggap kurang tepat sasaran. Subsidi tersebut tak banyak dirasakan
rakyat-rakyat kecil.
B. Dampak
Kenaikan BBM
A ) Dampak
Positif
1) Munculnya
bahan bakar dan kendaraan alternative.
Seiring
dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif
baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas).
Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga
bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk
menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah negara yang kaya
akan Sumber Daya Alam
2) Pembangunan
Nasional akan lebih pesat
Pembangunan
nasional akan lebih pesat karena dana APBN yang awalnya digunakan untuk
memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan
untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.
3) Hematnya
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika
harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh
pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dapat diminimalisasi
4) Mengurangi
Pencemaran Udara
Jika harga BBM
mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga
hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang, dan akan
berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.
B ) Dampak Negatif
1)
Harga barang-barang dan jasa-jasa
menjadi lebih mahal.
Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan
disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan
bakar.
2) Apabila
harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya
UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
3) Meningkatnya
biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi
dll.
4) Kondisi
keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.
5) Terjadi
Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan,
maka kemungkinan akan terjadi PHK.
6) Inflasi.
Inflasi
akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan. Inflasi yang terjadi karena
meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.
C. Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Terhadap Inflasi dan Perekonomian
Inflasi
akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik. Jika
harga BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan pula. Terutama
dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost Push
Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam
biaya produksi. Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan
iklim berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya
produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga
barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, karena penghasilan
masyarakat yang tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat
kesejahteraan terganggu.
Di
sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah
semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya
sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.
Hal-hal
di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi
pemerintah terhadap BBM akan semakin meningkat juga. Meskipun negara kita
merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih
membutuhkan impor bahan baku minyak juga.
Dengan
tidak adanya kenaikan BBM, subsidi yang harus disediakan pemerintah juga
semakin besar. Untuk menutupi sumber subsidi, salah satunya adalah kenaikan
pendapatan ekspor. Karena kenaikan harga minyak dunia juga mendorong naiknya
harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa sawit, karena minyak sawit
mentah (CPO) merupakan subsidi minyak bumi. Income dari naiknya harga CPO tidak
akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk subsidi
minyak.
D. Upaya Untuk Mengatasi Kenaikan BBM
Menurut Thomas Ola
Langoday berpendapat, dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
dapat diatasi melalui beberapa cara. Salah
satunya adalah pengembangan energi alternatif. "Kenaikan harga BBM
akan berdampak pada kenaikan harga produk yang ada komponen biayanya berasal
dari BBM. Namun demikian hal itu dapat diatasi dengan beberapa cara seperti
memperketat distribusi dan pengawasan pemakaian BBM agar sesuai dengan
peruntukannya.
Selain memperketat distribusi dan pengawasan pemakaian BBM sesuai
dengan peruntukannya, juga perlu ada pengalihan subsidi untuk membiayai
eksplorasi dan eksploitasi enegeri alternatif.
Solusi lain adalah
anggaran yang seharusnya untuk subsudi BBM dialokasikan untuk membangun kilang
minyak sendiri. "Kendati keuntungannya kecil tetapi dapat dinikmati
dalam jangka panjang daripada diserahkan kepada asing dengan keuntungan besar
tetapi hanya jangka pendek dan penderitaan masyarakat terus berkepanjangan
karena ketergantungan pada harga minyak luar negeri.
Langkah lain yang harus diambil pemerintah adalah memanfaatkan
sebagian anggaran untuk subsidi untuk kegiatan proyek padat karya dan dana
bergulir bagi masyarakat miskin dalam usaha ekonomi
produktif. "Khusus untuk bantuan usaha ekonomi produktif ini bisa
menggunakan pola program 'Anggur Merah' (anggaran untuk rakyat menuju sejahtera).
E. Upaya Pemerintah Untuk Mengatasi
Inflasi Yang Disebabkan Oleh Kenaikan Harga BBM
A.
Kebijakan Moneter
1.
Politik Diskonto yaitu mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara bank sentral akan menaikan tingkat suku bunga
pinjaman kepada bank umum.
2.
Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy),
yaitu bank sentral akan menjual
surat-surat berharga kepada masyarakat, sehingga ada arus uang yang masuk dari
masyarakat ke bank sentral.
3.
Menaikan Cash Ratio (Persediaan Kas), yaitu bank sentral akan menaikan cadangan
kas bank-bank umum sehingga jumlah uang yang bisa diedarkan oleh bank umum
kepada masyarakat akan berkurang.
B.
Kebijakan Fiskal
Dalam kebijakan fiskal, untuk
mengatasi inflasi pemerintah harus mengatur penerimaan dan pengeluaran yang
dilakukan pemerintah. Dalam hal penerimaan, pemerintah bisa menaikan tarif
pajak, sehingga jumlah penerimaan pemerintah meningkat. Kebijakan yang
kedua adalah Expenditure Reducing, yakni mengurangi pengeluaran yang
konsumtif, sehingga akan mempengaruhi terhadap permintaan (Demand Full
Inflation).
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Alasan pemerintah menaikan harga BBM
yaitu: karena pertumbuhan ekonomi Indonesia semmakin melambat, defisit
transaksi berjalan yang kian membengkak dan untuk memangkas subsidi BBM. Dampak
positif dari kenaikan BBM yaitu: Munculnya bahan bakar dan kendaraan
alternative, Pembangunan Nasional akan lebih pesat
) Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara), Mengurangi Pencemaran Udara. Dampak negative dari kenaikan BBM
yaitu:Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal, Apabila
harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya
UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), Meningkatnya biaya produksi yang
diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi dll, Kondisi
keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus
B. Saran
Seharusnya pemerintah melakukan beberapa
langkah untuk mencegah terjadinya berbagai konflik sehubungan dengan kenaikan
BBM seperti Pemerintah
harus lebih fokus dan inovatif untuk menjaga dan memperbaiki manajemen stok
sebagai jaminan bahwa barang,
pemerintah menegakkan hukum untuk meredam munculnya motif-motif spekulatif,
seperti penimbunan BBM dan barang kebutuhan pokok lainnya, perlu lebih
diintensifkan,
pemerintah Menekan biaya
produksi yang selama ini membebani baik sektor pertanian atau industri.
Daftar
Pustaka
Hamid, Edi Suandi. 2000. Perekonomian
Indonesia: Masalah dan Kebijakan
Kontemporer. Jogjakarta: UII Press.
Wahyuningsih, Endang. 2012. Dampak
Kenaikan Harga Minyak Terhadap
Kondisi Ekonomi
Indonesia.
http://purnamabagus.blogspot.com./2012/03/pengaruh-kenaikan-bbm-pada-ekonomi.html
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda