Senin, 02 Maret 2015

landasan dan asa-asas pendidikan



MAKALAH
Pengantar Ilmu Pendidikan
LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
Kelompok II
Nama :                                                                                    NIM :        
Ø Debby Veronika E.                                                       - 1405085087
Ø Florence                                                                        
Ø Natalia Lolo Patandean                                                         - 1405085086
Ø Nisrina                                                                          - 1405085104
Universitas Mulawarman
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Study Pendidikan Bahasa Inggris
Angkatan 2014
                                                       KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan pertolongan-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini, sehinga makalah ini boleh selesai dengan baik.
  Pendidikan sebagai usaha yang sadar sistematik- sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas- asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural yang memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan. Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai asas dan landasan asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya.landasan- landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis,legalitik, hukum,  serta ilmiah dan teknologi. Sedangkan asa yang dikaji adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan baik  bagi para pembaca dalam memahami asas- asas dan landasan pendidikan.
Akhir kata,  penulis mengakui masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah  ini, oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.





Samarinda, 26 September 2014


Penulis



DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………….…………………………………………..1
Daftar isi…………………………………..………………….……………………………………………………………..2
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………..3
Latar belakang……………………………………………………….………………………………………….………..3
Rumusan masalah……………………………………………………………………………………………………….3
Tujuan……………………….…………………………………………………………………………………….……….…3
BAB II Pembahasan…………………………………………….……………………………………………………….4
Pengertian dan tujuan pendidikan………………………..………………………………….……………..….4
Landasan pendidikan………………………………………………..……………………………..………………….4
Asas- asas pendidikan………………………………………………………………………………………………….7
Hubungan pendidikan dengan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara…..11
Pendidikan dalam menghadapi globalisasi…………………………………………………………….....13
BAB III Penutup ............................................................................................................19
Kesimpulan ……………………………..……………………………………………….…………………….…………19
Saran……………………………………………………………………………………………………….………..…….19
Daftar pustaka………………………………………………………………………………………………………..20









BAB I PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi menyebabkan arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada bidang norma dan kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja yang kurang berpendidikan dan kurang terampil, terkikisnya budaya local karena cepatnya arus informasi dan budaya global, serta menurunnya norma- norma masyarakat  kita yang bersifat pluralistic sehingga rawan terhadap timbulnya gejolak social dan disintegrasi bangsa.  Hal ini membutuhkan  pendidikan yang memberikan  kecakapan hidup yaitu memberikan keterampilan, kemahiran dan keahlian dengan kompetensi tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif dalam kehidupannya.  Pendidikan sebagai usaha yang sadar sistematik- sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas- asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, psikologis, legelitik dan hukum yang memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan. Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai asas dan landasan asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya.landasan- landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis,legalitik, hukum,  serta ilmiah dan teknologi. Sedangkan asas yang dikaji adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar.
2.      Rumusan Masalah
ü  Apakah yang dimaksud  dengan pendidikan?
ü  Apakah tujuan dari pendidikan?
ü  Apakah yang dimaksud dengan landasan pendidikan?
ü  Apa saja macam- macam landasan pendidikan?
ü  Apakah yang dimaksud dengan asas- asas pendidikan?
ü  Apa sajakah asas- asas pokok pendidikan?

3.      Tujuan
v  Untuk mengetahui pengertian dan tujuan  pendidikan
v  Untuk mengetahui pengertian dan macam- macam  landasan pendidikan
v  Untuk  mengetahui pengertian dan macam- macam asas pendidikan


BAB II PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAN TUJUAN  PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untnk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Tujuan pendidikan adalah manusia atau individu yang bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai ahklak mulia, cerdas, sehat, berkemauan, berperasaan,dan dapat berkaria untuk memenuhi kebutuhan secara wajar, dapat mengendaliakan hawa nafsu, bermasyarakat, berbudaya dan berkepribadian. Sehingga implikasi dari pendidikan mampu mewujudkan atau mengembangkan segala potensi yang ada pada diri manusia dalam berbagai konteks dimensi seperti moralitas, keragaman, individualitas( personalitas, sosialitas, kebudayaan yng menyelurh dan terintegrasi. Dapat dikatakan juga bahwa pendidikan
B.     LANDASAN- LANDASAN PENDIDIKAN
Landasan pendidikan secara singkat dapat dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam melakukan analis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan (fakta) tentang kebijakan dan praktik pendidikan. Beberapa  landasan pendidikan di Indonesia yaitu:
1.      Landasan Filosofis
                                    Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakekat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan.
ü  Pancasila sebagai landasan filosofis system pendidikan nasional
 Pasal 2 UU RI NO.2 Tahun 1989 menetapakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945, sedangkan ketetapan MPR RI No.II/MPR/1987 tentang p4 menegaskan pula bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar Negara Indonesia.


2.      Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan proses saling pengaruh-memperngaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang yaitu:
·         Hubungan system pendidikan dengan dengan aspek masyarakat lain
·         Hubungan kemanusiaan
·         Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya
·         Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok social lain di dalam komunitasnya
v  Masyarakat Indonesia sebagai landasan sosiologis system pendidikan nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa kemasa telah mempengaruhi system pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengungat kebutuhan akan pendidkan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkan keBhineka tunggal ika-an baik melalui kegiatan jalur sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
3.      Landasan Kultural
 pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut dikarenakan pendidik dan kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik. Kebudayaan dapat dilestarikan dan atau dikembangkan dengan jalan mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal (sekolah). Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan- perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai- nilai dan norma- norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha- usaha menuju pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga social yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan utamnya sekolah daan keluarga.
v  Kebudayaan sebagai landasansistem pendidikan nasional
 Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik disetiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari ke bhineka tunggal ika an masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesaatuan dan persatuan bangsa dan Negara Indonesia sebagai sisi ketunggalikaan





4.      Landasan Psikologis

Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu, landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Landasan psikologis pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman manusia, khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia.Pemahaman tentang peserta didik, terutama  yang berhubungan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya, pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan dan ciri pertumbuhan seperti aspek dan konsep tentang cara-cara paling tepat untuk pengembangan kepribadian. Untuk maksud tersebut, yakni pengembangan kepribadian yang merupakan tugas pendidikan, psikologis menyediakan sejumlah informasi tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya, serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi khususnya. Hal tersebut disebabkan setiap individu memiliki bakat, minat, kemampuan, kekuatan serta tempo dan irama perkembangan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya adalah tidak psikologis berkaitan dengan prinsip- prinsip belajar dan perkembangan anak.
5.      Landasan Ilmiah dan Teknologi

Pendidikan dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni atau IPTEK mempunyai kaitan yang sangat erat. Hal tersebut dikarenakan IPTEK menjadi bagian utama dalam pendidikan terutama dalam bentuk pembelajaran. Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pndidik untuk mengadopsinya dari berbagai bidang teknologi  ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat pengertian yang proporsional dalam bahan ajaran. Dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan iptek tetapi juga ikut menyiapakn manusia yang sadar iptek dan calon pakar iptek itu.
6.      Landasan Legalistik
           
Pendidikan merupakan peristiwa multi dimensi, bersangkut-paut dengan berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu disalurkan oleh titik tumpu legalistic yang jelas dan syah. Dengan berlandaskan legalistic, kebijakan, penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dapat terhindar dari berbagai benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan legalistic segala hak dan kewajiban pendidik dan peserta didik dapat terpelihara.




7.      Landasan hukum
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Sementara itu kata hukum dapat di pandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Aturan baku yang sudah disahkan oleh pemerintah ini, bila dilanggar akan mendapaaatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku pula. Landasan hukum dapat diartikan  peraturan baku sebagai tempat terpijak  atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu. Landasan hukum pendidikan di Indonesia yaitu Undang- Undang Dasar 1945. UUD 1945 adalah hukum tertinggi di Indonesia. Pasal- pasal yang berkaitan dengan pendidikan dalam UUD 1945 hanya 2 pasal yaitu pasal 31 dan pasal 32. Yang satu menceritakan tentang pendidikan dan yang satu menceritakan tentang kebudayaan. Pasal 31 ayat 1 berbunyi”tiap- tiap warga berhak mendapatkan pengajaran” dan pasal 2 ayat ini berbunyi”pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sitem pengajar. Pasal 32 pada UUD berbunyi” pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia yang di atur dengan undang- undang.

C.     Asas-Asas Pokok Pendidikan Indonesia



Memperlihatkan makna kata, makna antara landasan dengan asas dapat dikatakan mempunyai makna yang hampir bersamaan. Meskipun demikian, dengan memperhatikan Soedomo (1989/1990) dan Tirtaraharja dan Sulo (1994), dapat dikatakan bahwa landasan pendidikan lebih menekankan kepada kajian kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan praktik pendidikan bagi upaya mengembangkan kebijakan dan praktik kebijakan berikutnya. Sedangkan asas pendidikan merupakan tumpuan cara berfikir yang memberikan corak terhadap pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa asas pendidikan lebih memfokuskan perhatian kepada cara penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi oleh pemikiran-pemikiran tentang bagaimana layaknya pendidikan diselenggarakan.bebrapa asas pokok  pendidikan Indonesia yaitu:











v  Asas Tutwuri Handayani

Asas Tutwuri Handayani yang merupakan asas pendidikan Indonesia hingga saat ini, bersumber dari asas Pendidikan Taman Siswa. Asas tutwuri handayani bermakna bahwa setiap orang bSerhak mengatur dirinya sendiri dengan kepada tata tertib kehidupan yang umum. Dalam penyelenggaraan pendidikan dengan asas tersebut berarti bahwa kepada peserta didik diberi kesempatan untuk mandiri. Artinya,  dalam kegiatan pendidikan, pendidik bukanlah segala-galanya, akan tetapi peserta didik diberi kesempatan untuk mencari, mempelajari dan memecahkan masalah sendiri tanpa harus dicampuri, diperintah bahkan dipaksa. Dengan cara yang demikian, maka kegiatan belajar tidak berpusat kepada guru, akan tetapi berpusat kepada peserta didik sendiri. Dapat dikatakan bahwa asas tutwuri handayani merupakan cikal bakal dari pendekatan atau belajar siswa aktif.

v  Asas Belajar Sepanjang Hayat

Pada dasarnya manusia adalah makhluk “menjadi”, yakni makhluk yang tidak pernah sempurna, dia selalu berkembang mengikuti perkembangan yang terjadi dilingkungan kehidupannya. Apa yang dipelajari hari ini belum tentu sesuai dengan tahun berikutnya. Implikasi dari konsep yang demikian ialah bahwa manusia harus selalu belajar sepanjang hayat, sehingga dia dapat mempelajari dan menyesuaikan diri sesuai dengan perubahan yang langsung.

v  Asas Kemandirian dalam Belajar

Baik asas tutwuri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung erat kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas tutwuri handayani pada prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan peserta didik untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan pendidik, namun selalu siap untuk membantu apabila diperlukan.






D.    Penerapan Asas-asas Pendidikan dalam kegiatan Pembelajaran

1.      Pendekatan Komunikasi oleh Guru

Dewasa ini masih terdapat kecenderungan bahwa peserta didik masih terikat oleh penggunaan komunikasi satu arah dalam kegiatan pembelajaran dengan mengandalkan metode ceramah. Dalam komunikasi yang demikian, pendidik menempatkan dirinya dalam kehidupan yang lebih tinggi dari perserta didik.

2.      Masalah Tujuan Belajar

Sebagaimana dikemukakan pada bagian terdahulu, kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat menuntut orang untuk belajar terus-menerus sepanjang hayatnya. Sehubungan dengan hal itu, tujuan belajar yang learning to know and learning to do saja ternyata belum cukup. Oleh karena kemajuan teknologi, terutama kemajuan tranportasi dan komunikasi, membuat dunia semakin sempit, sehingga intensitas interaksi antar manusia semakin tinggi tanpa dibatasi oleh perbedaan suku, ras dan asal-usul. Sehubungan dengan itu, tujuan belajar sudah harus diperluas dengan menambahkan learning to life together. Selanjutnya akibat kemajuan ilmu dan teknologi yang berimplikasi pada perubahan lapangan pekerjaan, mengakibatkan apa yang dipelajari hari ini belum tentu sesuai dengan tuntutan lapangan kerja yang berubah pada beberapa tahun berikutnya. Untuk itu tujuan kegiatan pembelajaran perlu diperluas.


E.     Pendidikan dan Pembangunan Nasional

v  Konsep Pembangunan sebagai Usaha perubahan yang Terencana
Banyak muncul pemahaman bahwa pembangunan sering diasosiasikan dengan pembangunan ekonomi industri, sehingga bermunculan bangunan berupa pabrik-pabrik, jalan-jalan, jembatan serta alat transportasi, komunikasi dan lain-lain. Sedangkan pembangunan manusianya sebagai perencana, pengelola dan pemakai hasil pembangunan tersebut hampir terabaikan bahkan tidak menjadi salah satu sasaran pembicaraan secara langsung sehingga pembangunan material yang dilaksanakan tidak sedikit menjadi sia-sia.



Dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia, yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
v  Peranan Manusia dalam Pembangunan
Pada saat pakar dan pemikir pembangunan membahas tentang unsur yang paling menentukan berhasilnya pembangunan muncul pendapat yang bervariasi, ada yang menyatakan harus tersedianya sumber daya alam, namun kenyataannya menunjukkan negara yang tidak memiliki sumber daya tetap mengalami kemajuan. Tetapi sesungguhnya manusia tersebutlah yang dapat memajukan negaranya sendiri.
v  Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Nasional
Perubahan Pendidikan dalam pembangunan perubahan masyarakat. Pada umumnyapendidikan sebagai upaya maksimal dan menyeluruh yang hasilnya tidak akan segera dapat dirasakan dan dilihat, ada proses yang panjang antara dimulainya usaha dengan ketercapaian hasil. Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa andil yang diberikan pendidikan pada pembangunan dipandang sebagai kesatuan umum maka pendidikan suatu komponen atau bagian dari pembangunan.

F.     Hubungan dan Landasan dan Asas Pendidikan dengan Pembangunan Nasional
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar tercapainya suatu pembangunan. Karena seperti yang telah dibahas diatas, bahwa kemajuan suatu negara bukan berdasarkan dari sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara tersebut. Bahkan banyak diantara negara-negara yang justru tidak mempunyai sumber daya alam yang cukup namun negara tersebut dapat berkembang melebihi negara yang mempunyai sumber daya alam yang cukup. Sebagai contoh, negara kita Indonesia tercinta terkenal didunia luas bahwasanya Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Namun pada kenyataannya pada beberapa tahun terakhir  ini Indonesia tercinta hanya bergelar sebagai negara yang berkembang semata. Dari tahun-ketahun Indonesia hanya bergelar itu-itu saja.



Jika kita telisik lebih jauh, negara tetangga kita Singapura yang justru hanya memiliki luas negara yang hanya beberapa bagian saja dari luasa negara kita tercinta Indonesia. Perkembangan negara Singapura telah jauh melampaui negara kita. Dengan hanya sumber daya alam yang terbatas mereka dapat mengembangkan negaranya semaksimal mungkin.
Seperti yang sudah dibahas pada pembahasan sebelumnya pendidikan adalah kunci dari perbedaan tersebut. Pendidikan sangat diperlukan untuk memajukan sebuah negara. Negara yang maju adalah negara yang memilkimjumlah Insinyur yang cukup. Sementara yang diketahui sekarang Indonesia tidak mempunyai cukup banyak Insinyur untuk menyokong pembangunan di negaranya sendiri. Meskipun Indonesia mempunyai Insinyur, namun kebanyakan dari mereka bekerja untuk negara asing.
Dari pembahasan sebelumnya juga dijelaskan bahwa, pendidikan sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Begitu pentingnya pendidikan bahkan manusia yang menggunakan teknologi dari hasil pembangunan tersebut pun haruslah memiliki pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan.
Dari landasan-landasan pendidikan tersebutlah pendidikan dapat terus berkembang kearah yang positif. Terus memperbaiki kualitas dari pendidikan itu sendiri. Landasan merupakan dasar dalam menjalankan sesuatu, begitu juga pendidikan tersebut. Apabila landasannya sudah baik maka seharusnya pendidikan itu akan berjalan dengan baik, berkembang sesuai dengan perkembangan saman dan dapat diterima dinegara manapun juga.

G.  Hubungan Pendidikan dengan Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Secara umum masyarakat, berbangsa dan bernegara adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat, berbangsa dan bernegara terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat, berbangsa dan bernegara yang majemuk. Secara tidak langsung, setiap anggota masyarakat telah mengadakan kerja sama dan saling mempengaruhi untuk memenuhi dan mencapai tujuan.



Dalam konsep pendidikan, masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. Baik-buruknya kualitas masyarakat ditentukan oleh kualitas anggotanya, sehingga semakin baik pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat, berbangsa dan bernegara secara keseluruhan.
Ditinjau dari lingkungan pendidikan, masyarakat berbangsa danbernegara disebut sebagai lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. Masyarakat, berbangsa dan bernegara menerima semua anggota yang beragam untuk diarahkan menjadi anggota yang sejalan dengan tujuan masyarakat, berbangsa dan bernegara itu sendiri yang berorientasi pada pencapaian kesejahteraan social, jasmani-rohani, dan juga mental-spiritual.
Pendidik di masyarakat, berbangsa dan bernegara adalah orang dewasa yang bertanggungjawab terhadap pendewasaan warga lainnya (baca: perangkat desa, tokoh, pejabat) melalui sosialisasi lanjutan. Dasar pendidikannya diberikan oleh keluarga dan sekolah. Sedangkan masyarakat, berbangsa dan bernegara melanjutkan pendidikan dalam lingkup  yang lebih luas, termasuk di dalamnya pemahaman terhadap etika dan norma masyarakat tempat peserta didik bergaul dan berinteraksi. Melalui sosialisasi lanjutan, diharapkan peserta didik yang telah menjadi warga dapat melaksanakan fungsinya sebagai anggota masyarakat, berbangsa dan bernegara yang bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang banyak.
Secara fungsional dan struktural mereka (perangkat desa, tokoh masyarakat dan pejabat) bertanggung jawab terhadap perilaku warga di lingkungan masing-masing. Secara konsepsional tanggung jawab pendidikan yang di bebankan kepada mereka berupa pengawasan, penyaluran, pembinaan dan peningkatan kualitas anggota.
Pengawasan merupakan tugas untuk mengawasi jalannya nilai sosial budaya, aturan sosial dan aturan agama. Penyaluran merupakan tugas menyalurkan aspirasi dan keinginan masyarakat untuk dapat hidup bahagia dan sejahtera, aman serta berintegrasi dengan kebijakan pemerintah. Sedang maksud pembinaan dan peningkatan kualitas adalah membina dan peningkatan kualitas hidup adalah membina dan meningkatkan kualitas kehidupan warga dengan mengadakan kegiatan yang dapat menunjang terwujudnya keluarga bahagia dan sejahtera.
Untuk meningkatkan kemampuan, bakat, minat dan kepribadian peserta didik, dibutuhkan lingkungan pendidikan yang mendukung. Artinya, lingkungan keluarga, sekolah  dan masyarakat, berbangsa dan bernegara harus seimbang dan harus saling bekerja sama dengan baik, sehingga tujuan pendidikan dapat di capai secara utuh dan optimal.
Hubungan masyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan hubungan korelasi positif. Artinya pendidikan yang maju dan modern pula. Sebaliknya pendidikan yang maju dan modern hanya ditemukan dan diselenggarakan oleh masyarakat maju dan modern. Hubungan timbale balik yang saling menentukan itu bahkan seakan-akan hubungan kausalitas. Maksudnya, sebagai hubungan sebab-akibat, yakni karena pendidikan masyarakat menjadi maju disatu pihak, sementara dilain pihak pendidikan maju dilaksanakan didalam dan oleh masyarakat, berbangsa dan bernegara yang maju pula.
Hubungan masyarakat, berbangsa dan bernegara dengan pendidikan sebagai hubungan fungsional berarti :
1.      Bahwa masyarakat atau Negara adalah subjek yang menentukan secara sadar dan mandiri cita karsa atau tujuan dan keinginan luhur yang akan dilakukan dan dicapainya melalui kebijakan, lembaga dan strategi tententu. Cita karsa ini bersumber dari cita dan tujuan hidupnya itu. Inilah keyakinan hidup atau pandangan hidup suatu bangsa.

2.      Bahwa pendidikan sebagai usaha, lembaga maupun sebagai program perwujudannya secara nasional ialah system pendidikan nasional wajar yang bersumber dan ditentukan oleh cita karsa subjek tersebut karenanya cenderung subjektif.

H.    PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI
Perubahan global yang sering terjadi, telah merupakan suatu revolusi global yang  melahirkan suatu gaya hidup ( a new life style. Karakteristik gaya hidup tersebut ialah kehidupan yang dilandasi penuh persaingan  sehingga meminta masyarakat dan organisasidi dalamnya untuk membenahi diri mengikuti perubahan- perubahan cepat yang terjadi. Perubahan global meminta perubahan di dalam pengelolaan hidup masyarakat dan pasti perubahan di dalam visi dan strategi pendidikan dalam rangka mempersiapkan masyarakat Indonesia menghadapi globalisasi.
Adapun ciri- ciri kehidupan dunia di abad 21 yaitu:
a)      Dunia tanpa batas
Dengan adanya keajuan iptek terutama teknologi informasi maka sekat- sekat kehidupan manusia menjadi sirna. Dunia seakan- akan menjadi satu dan menjaadi suatu tempat yang disebut placelees society. Dengan demikian komunikasi antar manusia,  suathubungan antar manusia, masyarakat, dan bangsa menjadi transparan. Dunia yang terbuka juga menuntut suatu bentuk masyarakat baru yaitu masyarakat terbuka, masyarakat yang demokratis.
b)      Kemajuan ilmu dan teknologi
Kemajuan ilmu dan teknologi yang terjadi begitu pesat sehingga  dunia membentuk suatu masyarakat baru yaitu masyarakat ilmu pengetahuan atau knowledge society. Kemajuan teknologi komunikasi telah membantu umat manusia untuk mengenali ilmu pengetahuan dengan lebih mudah, lebih cepat dan lebih up-to-date.




c)      Kesadaran tehadap HAM serta kewajiban asasi manusia
Hak- hak manusia di mana pun di dunia ini adalah sama yaitu hak untuk hidup dan hak untuk dihidupi. Sejalan dengan itu pula, setiap manusia wajib mempunyai tanggung jawab untuk memelihara masyarakat yang bebas dari ketakutan, bebas dari paksaan, dan bebas untuk mewujudkan hakikat hidupnya sendiri dengan memperhatikan kepentingan hidup bersama. Manusia tidak dapat lagi hidup secara solitaire.
d)     Masyarakat  mega kompetisi
Masyarakat yang terbuka yang tanpa batas memungkinkan kerja sama antar masyarakat dan antar bangsa. Suatu bangsa tidak dapat hidup terisolasi tanpa kerjasama dengan bangsa lain. Di daalam hidup bersama yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu, setiap kelompok, maka akan terjadi kompetisi yang sehat antar masyarakat, antar bangsa.  Kesempatan untuk berkembang akan memungkinkan seorang atau sekelompok masyarakat atau bangsa  untuk  berbuat sesuatu yang terbaik bagi dirinya, bagi masyarakatnya, dan bagi umat manusia. Dengan kompetisi yang terbuka dan sehat ini maka taraf hidup manusia diharapkan akan semakin meningkat.
 Globalisasi tentunya membawa dampak positif dan juga dampak negative. Dampak positif dari globalisasi adalah terbukanya peluang dan tantangan baru. Pada dasarnya setiap manusia, mempunyai peluang yang sama untuk menghadapi tantangan baru tersebut. Tentunya tantangan ini dapat mengalami berbagai hambatan seperti proteksinisme, dan berbagai macam kentingan kelompok atau bangsa.dapat pula dampak globalisasi itu memunculkan agama baru yang disebut quasi religions dan kunsumerisme. Selanjutnya dampak dglobalisasi dalam masyarakat yang terbuka adalah terjadinya mega kompetisi. Dengan adanya kompetisi maka maka mengejar kualitas dan keunggulan merupakan suatu syarat mutlak oleh karena suatu masyarakat kompetetif adalah masyarakat yang mengejar kualitas dan yang menghargai yang unggul. Hal ini berarti masyrakat akan memberikaana pengharagaan kepada kualitas pribadi dan keunggulan pribadi yang dapat berprestasi. Sedangkan dampak negative dari globalisasi adalah mengancam budaya bangsa. Budaya global akan muncul dan mematikan budaya local. Hal ini sangat berbahaya oleh sebab hancurnya budaya local berarti lunturnya identitas bangsa. Budaya local bukanlah suatu yang budaya yang homogen tetapi justru budaya yang heterogen yang memunculkan identitas diri dari bangsa- bangsa yang berbudaya. Seyogyanya globalisasi justru akan memperkuat  budaya local dan dengan demikian mmempertahankan identitas bangsa. Bangsa yang beridentitas adalah bangsa yang mempunyai wawasan budaya. Dan bangsa Indonesia yang beridentitas adalah bangsa yang berwawasan  budaya nusantara. Demikianlah proses  globalisasi yang mengubah wajah dunia, wajah masyarakat dengan dimensi- dimensi baru.


Hal  ini berarti manusia Indonesia haruslah dipersiapkan untuk menghadapi globalisasi melalui pendidikan nasionalnya yaitu perlu mempunyai visi strategis yang dapat menjawab tantangan tersebut.
 Adapun visi strategis system pendidikan dan pelatihan nasional yaitu:
v  Mengidentifikasi dan menyadari kekuatan- kekuatan global dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang agar supaya bangsa Indonesia siap untuk menghadapi dan memanfaatkan peluang- peluang yang terbuka.

v  Pembangunan nasional dalam konteks globalisasi, dalam mana pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu aspeknya, haaruslah memberikan perhatian kepada kerjasama regional dan kerja sama global.

v  Penyusunan suatu strategi pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam strategi pokok menghadapi tantangan dan peluang global.

I.       IMPLIKASI PROSES GLOBALISASI DALAM MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Setelah melihat proses globalisasi yang sedang dan akn dihadapi oleh masyarakat dan bangsa Indonesia yang semakin lama semakin intens, maka pertanyaan yang muncul yaitu bagaimana mengolah system pendidikan nassional  agar  sejalan dengan dinamika global yang sedang dan akan terjadi. Tidak ada jalan lain bahwa setiap organisasi harus berubah, harus dinamis, agar supaya output yang dihasilkan oleh organisasi tersebut semakin lam semakin tinggi kualitasnya. System pendidikan senagai suatu organisasi haruslah bersifat dinamis, fleksibel, sehingga dapat menyerap perubahan- perubahan yang cepat antara lain karena perkembangan ilmu teknologi, perubahan masyarakat menuju kepada masyarakat yang semakin demokratis dan menghormati hak- hak asasi manusia. Dengan memperhitungkan kendala- kendala yang akan dihadapi dalam era globalisasi maka beberapa kebijakan reformasi manajemen pendidikan nasional  yang dapat diterapkan  yaitu;






v  Desentralisasi pengelolaan pendidikan nasional
Pelaksanaan desentralisasi system pendidikan nasional berarti memberikan keleluasaan yang besar kepada pemerintah daerah dan hal ini sesuai pula dengan kebijakan nasional untuk melaksanakan otonomi daerah bahkn sampai kedaerah tingkat II. Suatu masyarakat yang trasparan adalah masyarakat dimana anggota – anggotanya langsung berpartisipasi di dalam pembangunan masyarakatnya sendiri. Hal ini berarti pengelolaan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi semakin lam semakin diserahkan kepada masyarakat dan pemerintah deerah.
v  Pendidikan dasar sebagai basis pengembangan  sumber daya  manusia
Pendidikan dasar adalah basis dari pembangunan manusia, oleh sebab itu merupakan suatu hal yang mutlak  apabila pengelolaanya menjadi tanggung  jawab dari masyaraakat di daerah  dan bukan menjadi tanggung jawab birokrasi yang ada di pusat.
v  Pelatihan
Program – program pelatihan haruslah disusun dan dilaksanakan di daerah dan bukan merupakan urusan birokrasi pusat. Berbagai kegagalan pembangunan kita dewasa ini antara lain disebabkan terlalu banyak campur tangan pemerintah pusat di dalam pelatihan sehingga akibatnya ialah pengangguran yang semakin lama semakin membesar sedangkan kesempatan kerja di daerah cukup dapat menampung tenaga- tenaga di daerah yang telah menyelesaikan pendidikan dasarnya.
v  Pembinaan sekolah menengah
Memasuki sekolah menengah haruslah memiliki kemampuan akademis yang kuau. Hai ini berarti pula program –program pelatihan sesudahpendidikan dasar  haruslah diperkuat dan diperbanyak serta bervariasi untuk menampung jumlah lulusan pendidikan dasar. Pembinaan sekolah menengah umum yang selektif berarti pula menuntut pembinaan sekolah menengah kejuruan agar supaya dapat menghasilkan tenaga- tenaga menengah yang terampil dan juga dapat menarik minaat para siswa lulusan pendidikan dasar untuk memasukinya.






Di dalam perkembangan kerjasama antar bangsa- bangsa, masalah globalisasi sudah sering dimunculkan sebagai salah satu masalah sentral bagi umat manusia. Globalisasi memang dapat memberikan efek positif terhadap kesejahteraan terhadap umat manusia  tetapi juga dapat juga memberikan efek yang negative. Secara moral, globalisasi merupakan bentuk eksploitasi dari Negara yang kuat terhadap Negara yang lemah. Globalisaasi juga dapat menciptakan ketidak seimbangan ekonomi dan merupakan suatu pemborosan terhadap Negara dan masyaraka yang dikuasai oleh Negara- Negara maju yang menguasai teknologi.dari segi social, merupakan suatu bentuk yang dapat menimbulkan ketegangan- ketegangan social karena perbedaan antara yang punya dan yang tidak punya akan semakin lebar sehingga dapat memunculkan ketegangan social yang semakin ekslusif.
langkah- langkah yang perlu diambil untuk menghadapi globalisasi yaitu:
a.       mempersiapkan masyarakat dan anggota masyarakatnya melalui pendidikan  yang lebih baik dan dibekali dengan kemampuan- kemampun agar mereka dapat berpartisipasi di dalam kehidupan global
 Hal ini berarti bahwa pendidikan di negaraa berkembang harus dipacu dengan sungguh- sungguh, misalnya dengan meningkatkan investasi dana pemerintah dan masyarakat  untuk pendidikan. Sudah pada tempatnyaa apabila pendidikan menempati prioritas paling tinggi karena menempati tempat yang paling strategis di dalam setiap pembangunan masyarakat

b.      Redefisi pendidikan
 yaitu Pengembangan capital intelektual yang diperlukan di dalam kehidupan masyarakat era globalisasi menuntut defenisi kembali., baik yang dimiliki oleh suatu  masyarakat dan bangsa maupun di  dalam kerja sama antar bangsa- bangsa. Dalam hal ini diperlukan peran pendidikan tinggi yang sangat menentukan.
c.       Pembinaan kemanusiaan melalui pendidikan atau human being
Hal ini berarti bahwa pendidikan pada akhirnya untuk mengembangkan seluruh pribadi manusia, termasuk mempersiapkan manusia sebagai anggota masyarakatnya, warga Negara yang baik, dan rasa persatuan.







d.      Pengembangan social capital melalui pendidikan yang menghormati nilai- nilai demokrasi
Suatu proses belajar yang tidak menghargai akan kebebasaan berpikir kritis tidak mungkin menghidupkan nilai- nilai demokrasi sebagai capital suatu bangsa. Rakyat harus berpartisipasi dalam pembentukan social capital tersebut. Ikut sertanya rakyat di dalampenyelenggaraan pendidikan dalam suatu masyarakat demokratis berarti pula rakyat ikut membina laahirnya social capital dari suatu bangsa sehingga masyarakat akan lebih mampu manghadappi globalisasi.
e.       Pengembangan daya saing melalui pendidikan
Daya saing di dalam suatu masyarakat bukanah kemampuan untuk saling membunuh dan saling menyingkirkan satu dengan yang lain tetapi di dalam rangka kerja sama yang semakin lam semakin meningkat mutunya. Dunia globalisasi menuntut kemampuan daya saing dari setiap individu, setiap masyarakat, bahkan setiap bangsa. oleh sebab itu diperlukan daya saing yang tinggi untuk menghadapi dunia globalisasi
















BAB III PENUTUP
                                i.            Kesimpulan
Dari paparan sebelumnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untnk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.  Pendidikan sebagai usaha yang sadar sistematik- sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas- asas tertentu. Hal- hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi globalisasi yaitu mempersiapkan masyarakat dan anggota masyarakatnya melalui pendidikan  yang lebih baik dan dibekali dengan kemampuan- kemampun agar mereka dapat berpartisipasi di dalam kehidupan global, Pengembangan social capital melalui pendidikan yang menghormati nilai- nilai demokrasi serta pengembangan daya saing.

                              ii.            Saran
Berdasarkan paparan sebelumnya, penulis berharap agar setelah membaca makalah ini pembaca mampu mengendalikan diri dalam menghadapi globalisasi sebagaimana cara yang telah penulis paparkan sebelumnya sehingga akan tercipta masyarakat, bangsa dan Negara yang mampu menghadapi globalisasi tanpa kehilangan budaya local serta dap menimbulkan pengaruh yang positif dari proses globalisasi untuk kemajuan masyarakat.















DAFTAR PUSTAKA
SURWONO, WIJI.2006. DASAR- DASAR ILMU PENDIDIKAN.YOGYAKARTA:AR-RUZZ MEDIA.
TILAAR, H.A.R.2002.MEMBENAHI PENDIDIKAN NASIONAL.JAKARTA:PT RINEKA CIPTA.
SYARIFHIDATE.BLOGSPOT.COM
MEDIAEDUKASIKU.BLOGSPOT.COM



















0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda