hubungan hakekat manusia dan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hubungan Hakekat Manusia dan
Pendidikan
a. Hakekat Manusia
Manusia
adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memilki kemampuan intelektual dan daya nalar sehingga
manusia mampu berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dalam
kehidupan. Manusia dibedakan dalam beberapa dimensi
seperti:
1. Dimensi
Individual
Pada
dimensi ini manusia terwujud dari ciri – ciri yang khas yang dimiliki oleh
makhluk selain manusia. Pada dimensi ini, terbagi dalam
beberapa tingkatan yaitu :
-
Tingkat organik,ialah tingkat dimana
individu hanya tumbuh dalam wujud yang hanya memperlihatkan adanya pertanda hidup. Pada tingkat ini, posisi individu
masih dalam ketidak-berdayaan. Disini harus diakui bahwa individu manusia
berasal dari sesuatu yang remeh, tetapi mengandung potensi hidup.
-
Tingkat vegetatif,ialah tingkat dimana adanya pertanda
hidup yang lebih jelas,seperti adanya peristiwa pernapasan, metabolism, dan
gerak-gerak terbatas.
-
Tingkat animal, ialah tingkat dimana
individu memiliki naluri dan nafsu. Individu memiliki nalura berkembang biak
dan mempertahankan diri, memiliki nafsu makan-minum, nafsu tertarik dengan
lawan jenis, serta nafsu yang lain sebagaimana yang dimiliki binatang
-
Tingkat human, ialah tingkat dimana
individu telah mampu mempresentasikan dirinya sebagai manusia. Disini akal dan
pikiran telah berfungsi untuk mengarahkan perilakunya, individu mulai berpikir
tentang dirinya dan hubungannya dengan semua fenomena kehidupan di dunia. Pada
tingkat inilah individu sadar dirinya sebagai subyek sekaligus obyek.
-
Tingkat religious, pada tingkat ini kata
hati berperan dalam mewarnai keseluruhan perilakunya. Individu mampu melihat,
memahami, dan menerapka norma – norma tertinggi dalam kehidupan melalui
kesadaran yang disebut hati nurani. Tingkatan ini hanya mungkin dicapai oleh
individu manusia, bukan oleh makhluk lain.
2. Dimensi
Sosial
Pada dimensi ini
manusia adalah makhluk yang harus hidup bermasyarakat
untuk kelangsungan hidupnya, baik
yang menyangkut pengembangan pikiran, perasaan, dan tindakannya serta agar
dapat mengembangkan sifat – sifat kemanusiaan dalam lingkungan manusia.
Belum ada manusia yang diasingkan secara total, dan mutlak dari kehidupan
masyarakat. Jika terpaksa terjadi isolasi biasanya hanya bersifat sementara.
Interaksi dan interelasi antar
manusia tumbuh sebagai suatu keharusan oleh karena kondisi kemanusiaannya,
seperti kebutuhan biologis dan psikologis. Kondisi manusia tersebut menuntut adanya
kerja sama dengan manusia lain. Kodrat manusia sebagai makhluk
bio-psiko-sosial, menyebabkan timbulnya bentuk – bentuk organisasi sosial yang
saling member manfaat atas dasar tingkah laku fisik, bersifat otomatis dan
merupakan komunikasi sosial. Organisasi ini dimaksudkan sebagai sistem sosial
yang berhubungan dengan status, norma, kelompok dan kelembagaan.
Secara abstrak, status sosial
merupakan posisi dalam pola tertentu, dimana setiap individu memegang peranan
penting dalam system sosial, karena kestabilan relasi sosial disebabkan adanya
pengaturan dari norma – norma tertentu. Norma disini adalah ukuran yang
mengatur tingkah laku manusia dalam interaksi sosial.
3. Dimensi
Kesusilaan
Pada
dimensi ini manusia dinilai oleh manusia lain oleh tindakannya.
Mungkin tindakan dinilai sebagai
sehat atau kurang sehat, indah atau kurang indah. Mungkin juga manusia dinilai
baik atau buruk, dinilai bersusila atau asusila.
Manusia merasa bahwa didalam jiwanya ada suatu
kekuatan yang memperingatkan perbuatan buruk dan usaha untuk mencegah dari
perbuatan itu. Bila ia berbuat buruk maka tidak tenang hidupnya karena dipenuhi
perasaan bersalah.
Manusia pada umumnya mengetahui ada baik dan ada
buruk. Ini disebut kesadaran kesusilaan. Akan tetapi, kesadaran ini tidak setiap
saat selalu ada pada manusia. Dengan kata lain, hal ini belum dimiliki ketika
manusia masih kecil. Memang manusia pada saat baru dilahirkan telah memiliki
daya – daya sebagai sekumpulan potensi, tetapi belum dapat dipergunakan.
Sebagai contoh: daya mengeluarkan ungkapan melalui kata, daya mengambil
keputusan, dan daya untuk mengetahui yang sebenarnya. Ini semua memerlukan
kesadaran dan pengetahuan. Jadi, daya –daya yang telah ada sejak kecil itu baru
bisa muncul dan berkembang apabila ada pertolongan dari orang lain.
Perkembangannya memerlukan pendidikan, teladan dan bimbingan. Dalam
perkembangannya, kesadaran etika akan berfungsi untuk memberi putusan terhadap
baik buruknya suatu tindakan dimensi keagamaan.
4. Dimensi
Keagamaan
Pada
dimensi ini menyangkut masalah keagamaan yang merupakan dimensi yang cukup sulit
penjelasannya lantaran banyaknya agama didunia.
Untuk menjaga netralitas agar tidak bersinggungan dengan bentuk – bentuk
kepercayaan dan iman pemeluk agama tertentu, maka pembahasan dimensi keagamaan
didasarkan pada hubungan manusia sebagai pribadi dengan tuhannya dari
perspektif universal.
Agama akan menunjukkan kepada suatu hubungan antara
manusia sebagai makhluk yang diciptakan tuhan dengan tuhan sebagai khaliknya.
Tokoh filsafat yang banyak membicarakan dimensi keagamaan ialah Thomas Aquinas
ia katakana bahwa, adanya manusia karena diadakan, dan adanya tuhan ialah ada
sendiri.
Keberadaan tuhan tidak bisa dibuktikan dengan akal
tetapi dengan iman. Pada umumnya manusia mencari dan menekankan pentingnya
keselamatan batin dan keselamatan manusia di akhirat. Agama disini menckup
kepercayaan tentang nilai dan tujuan akhir kehidupan di dunia. Wajar jika
rumusan tentang tujuan kegiatan pendidikan diserasikan dengan kepercayaan atau
agama yang dianut individu atau kelompok.
Dari agama manusia mengambil nilai, mendapat arah
dan segala dasar yang pokok. Agama dipercaya sebagai faktor pendukung yang baik
dalam perkembangan individu manusia atau masyarakat manusia yang sehat. Pada
dimensi ini juga menjamin kehidupan yang bahagia dan kemajuan yang seimbang
antara kebutuhan jasmani dan rohani menuju kesempurnaan. Yang secara naluri
manusia selalu rindu dibimbing oleh penciptanya menuju kesempurnaan hidup, dan
itulah dasar keagamaan yang tidak bisa diingkari.
a. Hakekat Pendidikan
Pembahasan
hakekat pendidikan adalah upaya untuk memahami secara utuh makna pendidikan. Di dalamnya mencakup
pembahasan seperti :
Ø Definisi Pendidikan
Dalam
kehidupan sehari-hari sering didengar
istilah pendidikan. Perngertiantersebut sebagan ada yang mendekati pengertian
pendidikan yang sebernarnya, dan sebagian yang lain melihat pendidikan hanya
dari satu atau sebagian sisi saja.
Beberapa
istilah yang hampir sama artinya dengan perngertian pendidikan ialah:
-
Mengajar merupakan pemberian ilmu
pengetahuan yang berguna bagi perkembanga potensi kemampuan berfikir anak dalam
segi kognitif mendapat penekanan di bandingkan segi-segi potensi yang lain,contohnya mengajar matematika, mengajar IPA. Oleh
karena itu,mengacu pada istilah “mengajar” maka guru lebih dominan memberikan
stimulasi terhadap kemampuan kognitif peserta didik. Walaupun tidak di ingkari,
bahwa dalam proses tersebut juga ada segi-segi mendidiknya, seperti mmbangkitkan
kemauan belajar dan sebagainya
-
Membina merupakan kegiatan untuk
membimbing seeseorang dalam perkembangan hidupnya. Dalam kegiatan ini, di tekankan
pada nilai efektif sehingga hasil pembinaannya di lihat dari perubahan sikap
yang di bina. Proses pembinaan dapatdi lakukan lewat penataran-penataran,
kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dan sejenisnya.Di sini lebih
menekankan pada nilai efektif.
-
Melatih
merupakan kegiatan atau usaha memperoleh keterampilan yang lebih menekankan
pada nilai psikomotorik. Untuk kegiatan melatih di perlukan pelaksanaan yang
terus menerus sehigga dapat diperoleh keterampilan tertentu
-
Memelihara
merupakan suatu usaha menjaga,melindungi dan mendapatkan pengetahuan agar mampu
menjadi lebih baik.
-
Mengurus
peserta didik merupakan suatu perlindungan pada peserta didik agar mampu
menjalankan hidupnya seperti yang di harapkan.
Menurut
berbagai definisi di atas, dapat di pahami dan di mengerti bahwa pendidikan
tidak hanya terbatas pada perngertian tersebut. Pendidikan merupakan kegiatan dinamis, sistematis, ada yang formal dan
ada yang non formal dalam kehidupan setap individu yang mempengaruhi
perkembangan fisiknya, mentalnya, sosialnya, emosinya dan etikanya. Dengan
kata lain, pendidikan merupakan suatu
kegiatan yang mempengaruhi seluruh aspek kepribadian dan kehidupan individu.
Yang bertujuan untuk mencapai kepribadian secara terpadu antara nilai kognitif,
efektif, dan psikomotorik.
Pengertian pendidikan secara Harfiah, kata pendidikan
berasal dari bahasa Latin, yakni E
dan ducare. E = keluar, ducare = memimpin. Dengan demikian, educare berarti membimbing untuk
mengeluarkan kemampuan atau potensi yang tersimpan dalam setiap individu anak.
Dalam bahasa Inggris, pendidikan di sebut Education.
Dari pengertian- pengertian pendidikan di atas dapat diambil
pokok pikiran, bahwa pendidikan harus mempunyai tujuan apa yang harus di capai
oleh individu untuk lebih mengembangkan kemampuannya dan dapat mengembangkan
dirinya.
Ø Unsur-Unsur
Pendidikan :
Terdapat 5 unsur pokok di dalam pendidikan
yakni:
1.
Anak
didik
2.
Pendidik
3.
Tujuan
Pendidikan
4.
Lingkungan
Pendidikan
5.
Media
Pendidikan
Satu
per satu unsur tersebut akan diuraikan secara berikut ini:
ü Anak
didik
Sejak bertemunya
sperma dan ovum ,terjadilah cikal bakal seorang individu, yang disebut janin.
Janin yang hidup dalam rahim ibu mengalami suatu proses perkembangan sehingga
pada umur tertentu lahir kedunia sebagai seorang individu baru. Untuk mencapai
kedewasaan, seorang anak harus mengalami proses yang di sebut proses
pendidikan. Proses ini akan berlangsung dalam situasi pendidikan yang di
alaminya. Dalam situasi itu,anak didik merupakan yang pasti . Anak didik
sebagai orang yang belum dewasa merasa tergantung kepada pendidiknya ia
menyadari bahwa kemampuannya masih sangat terbatas di bandingkan dengan
kemampuan pendidiknya. Kekurangan ini mendorong untuk melakukan interaksi
dengan pendidik dalam situasi pendidikan,dan
terjadi interaksi kedewasaan. Dan ketergantungan anak didik kepada
pendidik bersifat sementara.
Dengan demikian
anak didik dan pendidik saling melengkapi dan mengimbangi agar pelaksanaan
pendidikan menjadi lebih baik dan tidak sepihak.
ü Pendidik
Sebelum menjadi
pendidik, seseorang harus sanggup menjalankan tugas pendidikan yang memenuhi
beberapa persyaratan sebagai pendidik
yakni:
-
Perhatian
dan menyukai anak didik atau peserta didik dan pendidikan
-
Mampu merespon peserta didik untuk belajar dan
mendorong untuk berfikir.
-
Simpatik,
jujur dan adil
-
Memiliki tempramen yang tenang dan mampu mengendalikan
diri serta menguasai ilmu pengetahuan secara luas.
Maka
dari itu, seorang pendidik harus mampu memenuhi persyaratan tersebut. Namun,
apabila seorang pendidik tidak memenuhi persyaratan tersebut dapat pula di
katakan sebagai pendidik karena persyaratan tersebut tidak bisa di jadikan
acuan untuk mendapatkan gelar pendidik.
ü Tujuan
Pendidikan
Setiap kegiatan
apapun bentuknya pasti memiliki tujuan, sama hal nya dengan Pendidikan, yang
memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Yang dimana untuk menjadi pribadi yang berpendidikan, yang memiliki pengetahuan
dan wawasan yang luas.
Dalam tujuan pendidikan ini,
diharapkan untuk peserta didik,pendidik, dan pihak yang bersangkutan dalam
dunia pendidikan ini akan menjadi lebih berkembang dari pada sebelumnya.
ü Lingkungan
Pendidikan
Didunia pendidikan ini, lingkungan
pendidikan pun sangat berpengaruh pada dunia pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi :
-
Segi
kultural-idiologis, yang meliputi sistem nilai, cara pandang, filsafat atau
agama yang dijunjung dan berkembang dalam suatu masyarkat.
-
Segi sosial-politis, yang meliputi sistem
kehidupan kemasyarakatan dan ketatanegaraan.
-
Segi sosial-antropologis, meliputi sistem
hubungan antara manusia, sistem kehidupan berkeluarga, dan hubungan masyarakat
manusia dengan alamnya.
-
Segi
sosial-ekonomis, yang meliputi sistem tata kehidupan ekonomi , standart
kehidupan, struktur kelas dalam ekonomi dan sistem perdagangan.
Selain yang disebutkan diatas, lingkungan
pendidikan pun dapat dibagikan menjadi 2 yaitu :
-
Lingkungan yang dapat diubah, yaitu
lingkungan yang diubah seperti pada kondisi geografis yang kurang kondusif dan
tidak menguntungkan secara ekonomis yang dapat diubah menjadi kondisi yang
dengan lingkungan lebih nyaman,aman, dan kondisi lingkungan yang makmur serta kondisi
ekonomis yang lebih menguntungkan kepada semua pihak.
-
Lingkungan yang tidak dapat diubah,
yaitu lingkungan yang tidak dapat diubah seperti pada kondisi alam dan cuaca.
Contohnya pada suatu daerah yang bercuaca mendung,atau daerah yang disekitar
gunung berapi. Semua itu berpengaruh dalam melaksanakan proses pendidikan,
yakni pembentukan disiplin pribadi anak.\
-
Lingkungan yang sengaja dibuat atau
diadakan,yaitu lingkungan yang memang sengaja dibuat atau diadakan untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan tersebut menjadi lebih baik lagi. Contohnya.
Dengan adanya sekolah-sekolah yang disertai dengan perlengkapannya, media
komunikasi yang semakin canggih, dan tayangan acara-acara di televisi yang
bersifat edukatif, dan berbagai informasi yang bisa diperoleh melalui media
cetak maupun media elektronik.
ü Media
Pendidikan
Media pendidikan
yang utama adalah percakapan antara pendidik dengan anak didik, atau situasi
perbuatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Media pendidikan
tidak hanya melalui peralatan atau alat peraga, tetapi bisa menggunakan
berbagai contoh kehidupan sehari-sehari.
Contohnya,
melalui alat komunikasi yang canggih, media internet yang luas, media cetak,
atau media elektronik, dan contoh tindakan atau perilaku yang dapat ditularkan
kepada seseorang. Seperti hal nya pemberian hadiah, yang merupakan alat efektif
untuk mencapai tujuan pendidikan. Yang dimaksudkan untuk sebagai ungkapan yang
mendukung dari pendidik terhadap tindakan anak didik. Hadiah disini bukan hanya
berupa barang, atau benda. Tetapi dapat berupa kalimat, seperti “Bagus”,
“Sangat Bagus”, “Pertahankan Prestasimu”, “Tunjukkan Prestasimu” . Dari
kata-kata tersebut memiliki arti yang sangat mendalam terhadap motivasi dan
kepercayaan diri. Contoh lain, seperti pemberian hukuman, yaitu merupakan
ganjaran yang dimana sengaja atau tidak sengaja, sadar atau tidak sadar yang
melanggar aturan. Tujuan ini bertujuan untuk mengembalikan anak ke dasar moral,
mengenalkan anak didik ke norma dan nilai kesusilaan dalam dirinya. Itu dilakukan
tidak boleh atas dasar dendam atau benci kepada seseorang tersebut, tetapi
harus atas dasar jalinan rasa saying dan tanggung jawab, dan dilakukan dengan
catatan hanya untuk merubah peserta menjadi lebih baik dan tidak melakukan
kesalahan lagi.
Dengan demikian,
unsur-unsur pendidikan pun sangat berpengaruh pada dunia pendidikan
b. Hubungan Hakekat Manusia dengan Pendidikan
Manusia
adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memilki kemampuan
intelektual dan daya nalar sehingga manusia mampu berfikir, berbuat, dan
bertindak untuk membuat perubahan dalam kehidupan.
Menurut Sofokles seorang dramawan Yunani pada abad
ke – 5 SM menyatakan bahwa banyak
keajaiban di dunia ini, tetapi tidak ada yang lebih ajaib daripada
manusia. Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk berperilaku, maka semua
tingkah laku manusia itu mengandung maksud. Dan
sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan
selalu berkaitan dengan orang lain.
serta sebagai makhluk alamiah, yang mempunyai kebutuhan – kebutuhan tertentu. Ia
membutuhkan makanan dan minuman agar badannya tetap segar dan sehat, ia membutuhkan hiburan
agar kehidupan menjadi menarik dan
tidak membosankan, ia juga butuh belajar
untuk menambah pengetahuan, pemahaman
dan wawasannya agar dapat menaikkan
taraf kehidupannya menjadi lebih baik.
Kehidupan manusia harus disertai dengan
pendidikan agar kehidupannya dapat terarah dan menjadi lebih baik. Pendidikan
memiliki peranan penting dalam kehidupan. Tanpa pendidikan manusia akan buta
dalam segala hal. Karena manfaat dalam pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
dapat berpengaruh kepada kehidupan manusia tersebut. Contoh:
1.
Dengan ilmu pengetahuan tersebut, kita
dapat mengetahui berbagai macam pembelajaran seperti mengenal angka, alphabet
dan lain lain.
2.
Dengan ilmu pengetahuan kita dapat
membantu, berinteraksi, dan berkomunikasi secara baik dengan orang lain.
3.
Dengan ilmu pengetahuan kita dapat
menuangkan bakat serta keterampilan manusia dalam berbagai bidang.
4.
Dengan ilmu pengetahuan kita menjadi
tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu.
5.
Dengan ilmu pengetahuan kita dapat
menambah wawasan dan mendapatkan informasi.
6.
Dengan ilmu pengetahuan Kehidupan
manusia pun menjadi lebih dinamis dan berwarna.
7.
Membentuk kemampuan untuk memahami dan
memecahkan persoalan yang aktual dalam
masyarakat.
8.
Menjadikan manusia yang terdidik, yang
disiplin dan terarah.ssss
Tentunya masih banyak lagi manfaat dari ilmu
pengetahuan yang kita dapatkan dengan siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
B.
Hubungan
Hakekat Manusia dan Hak Asasi Manusia dengan Harkat dan Martabat Manusia
a. Pengertian
Hak Asasi Manusia
HAM
adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia,sesuai dengan kodratnya. HAM
meliputi hak hidup,hak kemerdekaan atau kebebasan,hak milik dan hak-hak dasar
lain yang melekat pada diri pribadi manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh
orang lain. HAM hakekatnya semata-mata bukan dari manusia sendiri tetapi dari
Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana tercantum di dalam Pembukaan Hak Aasi Manusia
menurut Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1988, bahwa HAM adalah hak-hak dasar yang
melekat pada diri manusia secara kodrat,universal,dan abadi sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengertian
Harkat dan Martabat Manusia
Harkat manusia adalah nilai manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,yang dibekali daya cipta,rasa,dan karsa
serta hak-hak dan kewajiban asasi manusia, sedangkan pengertian martabat adalah
tingkatan harkat manusia dan kedudukan yang terhormat.
Jadi,dapat
disimpulkan bahwa setiap orang harus mengakui serta menghormati akan adanya
hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan
dipelihara baik dalam lingkungan keluarga,sekolah,maupun di lingkungan
masyarakat, karena manusia adalah makhluk sosial.
Harkat dan
Martabat Manusia membedakan manusia dari makhluk-makhluk lainnya di seluruh
alam semesta, dimana Harkat dan Martabat
Manusia (HMM) yang mengandung butir-butir bahwa manusia adalah: a) makhluk yang
terindah dalam bentuk dan pencitraannya; b) makhluk yang tertinggi derajatnya;
c) makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuahn Yang Maha Kuasa; d) khalifah
dimuka bumi; dan e) pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM).
c. Hubungan
Hakekat Manusia dan Hak Asasi Manusia dengan Harkat dan Martabat Manusia
Manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang sempurna yang telah di anugerahi hak
dasar yaitu Hak Asasi Manusia, untuk dapat mengembangkan diri pribadi, peranan
dan berperan penting bagi kesejahteraan
hidup manusia serta untuk menjalani kehidupannya. Hak dasar ini yang mengatur
tata kehidupan manusia, sehingga dalam menjalankan aktifitas kehidupannya akan
berjalan selaras dengan norma – norma masyarakat yang telah ditetapkan. Aturan tersebut antara lain
adalah kebebasan dalam menjalankan dan menentukan nasib di dalam kehidupan.
Manusia juga memiliki kebebasan dalam menjalankan perintah,dan dalam menentukan nasib nya
sendiri.
Jadi,dapat
disimpulkan bahwa setiap orang harus mengakui serta menghormati akan adanya
hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan
dipelihara baik dalam lingkungan keluarga,sekolah,maupun di lingkungan
masyarakat, karena manusia adalah makhluk sosial.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda